Tips Memilih Baja Ringan Untuk Material Konstruksi Bangunan

Ilustrasi Baja Ringan Taso Terbaik

Baja ringan taso terbaik merupakan material bangunan dari baja yang saat ini mulai sering digunakan untuk membuat rangka konstruksi rumah. Baja ringan memiliki karakteristik ringan, awet, serta lebih lentur dibandingkan material bangunan yang lainnya.

Bahan dasar baja ringan adalah baja yang dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti karbon, mangan, silikon, tembaga, dan lain sebagainya. Beberapa campuran tersebut merupakan bahan-bahan yang dikenal memiliki ketahanan tinggi dari karat dan korosi.

Bagi Anda yang berniat menjadikan baja ringan sebagai salah satu material bangunan, Anda perlu mengenali beberapa hal berikut ini agar bangunan menjadi lebih kuat. Di antaranya:

  1. Sesuaikan Dengan Model Atap

Tentu saja, atap menjadi bagian yang sangat penting karena berfungsi untuk melindungi bangunan dari panas matahari dan hujan. Dalam pemasangan atap, tentu akan dipadukan dengan konstruksi rangka penopang. Sehingga sebelum menentukan baja ringan sebagai rangka, sesuaikan terlebih dulu dengan variasi model yang dibutuhkan dan pembentukan rangka atap juga harus disesuaikan dengan beban.

Apabila rangka konstruksi bangunan menggunakan baja ringan taso terbaik, maka atapnya juga harus menggunakan seng ataupun bahan yang lebih ringan dari baja ringan. Jangan sekali-kali menggunakan genteng karena baja ringan cenderung tidak dapat menahan berat pada genteng, sehingga dapat berakibat mudah roboh.

  1. Memastikan Kualitas Baja Ringan

Salah satu ciri-ciri baja ringan yang kuat dan bagus adalah memiliki tegangan tarikan minimal 550 Mpa. Baja ringan dengan tegangan tarikan minimal 550 Mpa tidak hanya dapat digunakan untuk menopang dinding bangunan, tapi juga atap bangunan.

Selain itu, baja ringan yang bagus memiliki SAE grade minimal 980. Tentu semakin besar nilainya maka semakin bagus kualitas baja ringannya dalam menahan tegangan tarikan.

Baja ringan yang baik juga memiliki lapisan anti korosi. Lapisan anti korosi yang sering dipakai biasanya galvanis dan galvalum. Baja ringan dengan lapisan galvalis dijual dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

Baja ringan dengan lapisan galvanis memiliki ketahanan dengan campuran semen, namun tidak tahan lama terhadap air garam. Sedangkan baja ringan dengan lapisan galvalum memiliki kekuatan yang lebih baik dalam menahan zat korosif, namun tidak kuat terhadap campuran semen.

  1. Melihat Sistem Penguat

Umumnya, baja ringan memiliki bentuk yang tipis bila dibandingkan dengan baja konvensional. Selain itu, baja ringan terbilang cukup ringan untuk diangkat. Maka tak heran bila baja ringan lebih lentur dalam pembuatan rangka atap bangunan.

Baja ringan biasanya memiliki beberapa profil seperti Z, C, W, dan B. Masing-masing memiliki penguat berupa baut. Sehingga, Anda harus pintar-pintar dalam memilih baja ringan taso terbaik. Jangan memilih baja ringan yang sedikit melengkung agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh dan tidak mudah roboh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *