Ketentuan Cek Kesuburan Pria Dengan Menggunakan Sperma

cek kesuburan pria

Berkaitan dengan mengecek kesuburan pria sebetulnya memiliki beberapa cara, namun dengan menggunakan analisis sperma merupakan cara yang paling ampuh dan banyak digunakan. Dalam tes ini, anda tidak hanya menjalani tes pada sperma saja, melainkan beberapa pengujian lainnya. Pengujian tersebut yaitu dengan melihat faktor-faktor lain yang berhubungan dengan sperma seperti cairan air mani dan kondisi testis.

Persyaratan Menjalani Analisis Sperma

Tes cek kesuburan pria ini bukan merupakan tes biasa, sehingga dalam pelaksanaannya memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan tersebut biasanya berupa larangan atau peringatan dokter berkaitan dengan hal-hal berikut:

  • Tidak melakukan masturbasi maupun hubungan seks dalam beberapa hari
  • Tidak boleh menggunakan pelumas atau pelicin pada saat mengeluarkan sampel sperma.
  • Tidak mengkonsumsi alkohol dan minuman tinggi kafein

Selain itu, dokter juga biasanya akan melakukan pengecekan terhadap segala bentuk obat-obatan yang diresepkan oleh dokter maupun non resep, obat herbal, hingga vitamin. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memastikan kondisi sperma yang akan dianalisis. Kondisi dan penggunaan beberapa obat-obatan tersebut akan memungkinkan dapat mempengaruhi kondisi sperma yang menyebabkan hasil analisis tidak akurat.

Bagaimana Kondisi Sperma Yang Normal?

Terdapat 3 hal yang menjadi pertimbangan utama dalam proses cek kesuburan pria guna melihat apakah sperma anda normal atau tidak, yaitu sebagai berikut:

  • Jumlah sperma yang dihasilkan
  • Motilitas sperma atau kemampuan sperma untuk bergerak secara mandiri dari kekuatan dalam dirinya.
  • Morfologi sperma, yaitu berkaitan dengan struktur pembentukan sperma.

The World Health Organization menjelaskan bahwa jumlah sperma dapat dikatakan normal ketika memiliki jumlah sebesar 15 juta per mililiter air mani yang dikeluarkan. Ketika jumlah sperma yang dikeluarkan kurang dari angkat tersebut, maka dapat menggambarkan bahwa kondisi sperma tidak normal dan memiliki kemungkinan menjadi penyebab ketidaksuburan yang dimiliki.

Berkaitan dengan faktor motilitas sperma yang dianggap normal yaitu ketika memiliki gerak kelincahan sekitar 40% dari keseluruhan jumlah sperma yang dapat bergerak bebas. Ketika motilitas tersebut tidak menunjukan tanda normal, maka sel sperma akan mengalami kesulitan mencapai sel telur untuk mewujudkan pembuahan.

Selain itu, berkaitan dengan morfologi sperma menyatakan bahwa ketika kepala sperma berbentuk oval (dilihat menggunakan microskop) dan memiliki panjang sekitar 4,0-5,5 mm dan lebar 2,5-3,5 mm maka dapat dikatakan bahwa sperma itu normal. Ketentuan lainnya yaitu ekor sperma mempunyai panjang 9-10 kali dari panjang kepalanya.

Dalam hal ini, ciri-ciri sperma yang tidak normal yaitu ketika memiliki ukuran yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas maupun memiliki ekor bercabang, kepala sperma berbentuk selain oval.

Untuk dapat mengetahui hal-hal yang sudah dijelaskan diatas, maka anda perlu bantuan dokter yang menangani hal ini guna melakukan analisis sperma sebagai cara cek kesuburan pria.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *